Open top menu
VIPDomino.com Komunitas Domino99 Terbesar Asia PokerPelangi.com BolaPelangi.Com KapalJudi.com
Sabtu, 05 September 2015
Anggra Pemuas Nafsuku



PELANGICAPSA.com-Usianya kira-kira 22 tahun, kalau dilihat sekilas wajahnya mirip dengan salah satu personil trio macan, yang paling mebuat darah berderis-deris adalah bodinya yang montok, dadanya berukuran 36 B cukup besar menurutku, bokongnya yang sekal membuat pria selalu menatapnya saat berjalan. Dia sedikit hitam namun terlihat manis apalagi saat dia tersenyum, lesung pipinya membuat dia terlihat lebih menawan.
Awal aku mengenalnya saat kami berada dalam satu mobil dalam kanvas keliling, dari perbincangan itu aku mengetahui kalo dia sudah 2 tahun bekerja disana dan sudah sangat berpengalaman di bidangnya. Tidak susah untuk menjadi dekat dengan dia karena memang pembawaannya yang ramah dan mudah bergaul dengan orang lain.
Melihat badannya aku sedikit menebak kalau dia sudah pernah melakukan hubungan sex. Saat turun dari mobil, sembari menyebarkan brosur produk yang kami bawa, kami mengobrol hal yang lebih jauh. Aku mengetahui kalau dia sudah mempunyai pacar tapi jarang bisa bertemu dengan pacarnya dan mendengar itu aku beranggapan kalo dia kurang bahagia dengan pacarnya.
“wah,,kalo jarang ketemu berarti jarang dibelai dong,,hehe” aku sedikit menggodanya
“ahh,, apaan sih ya ga juga” terlihat wajahnya menjadi memerah menandakan malu
“ga juga berarti dibelai juga dong” kembali aku tambah menggodanya
“udah ah jangan ngomong gitu,,malu aku” terlihat dia menunduk karena menahan malu

Kami melanjutkan jalan dan kembali melanjutkan menyebar brosur. tiba-tiba dia bertanya kepadaku
“lha kamu gimana?”
“gimana apanya?” jawabku
“oo,,aku ga punya pacar”
“masa?? Ga percaya aku”
“aku ga bohong ya, emang belom punya pacar”
“biasanya cowok gitu, uda punya cewek bilangnya belom niar bisa punya cewek lagi”
“haha, ngga lah aku ga bohong”

Singkat cerita, dari obrolan kami dan tiap hari ketemu kami jadi lebih dekat dan aku ngajak dia jalan-jalan pas malam minggu karena saat yang tepat hanyalah hari itu saja. Sepulang kerja aku cepat-cepat siap-siap, tak lupa juga ku bawa perlengkapan untuk berjaga-jaga bisa ml dengan dia.
Ku atur rencana sedemikian rupa untuk bisa mengajaknya nginep dan bercinta dengan dia. Pas jam 7.00 malam aku sampai dirumah yang dia tunjukan, rumahnya sih cukup sederhana tapi kelihatan cukup nyaman, aku dipersilahkan masuk dulu dan nunggu diruang tamu.
“masuk dulu, aku ganti baju dulu ya, sante aja disini bebas kok”
Selang beberapa saat dia keluar dengan memakai pakaian yang menurutku sexy, lebih sexy dari pada saat dia kerja. Padahal kan kalo sales itu uda cukup sexy sekarang dia tampil lebih sexy. Dia mengenakan dress terusan warna kuning yang hampir senada dengan warna kulitnya yang kuning mulus.
Panjang dressnya hanya sebatas paha cukup tinggi sertamemiliki Bahan agak tipis dan lembut sehingga membuat lekuk tubuhnya menjadi kelihatan menonjol. Yang membuatku tak berkedip adalah dada 36 B nyayang sedikit agak terbuka membuatku ingin sekali meremasnya. Duh, membuatku semakin bersemangat untuk menyetubuhinya.
“uda selesai ?” ku tanya
“uda dong, yuk berangkat”
“kamu pake apa ?” dia bertanya
“tuh depan”
“mobil sapa tuh ?” agak kaget dia karena sales kayak aku gini mana punya mobil pikirnya.

Sebenarnya aku dilihat dari segi materi bisa dibilang lumayan, paling ngga dari orang tuaku tapi aku tidak mau meminta, aku lebih suka mencari sendiri, makanya aku kerja seadanya yang aku bisa sekarang ya jadi sales ini.
“mobil bokap” ku jawab
“kamu ga pa2 pakai pakaian kayak gitu?”
“emangnya kenapa?”
“ya ortu mu ga marah?”
“ga lah, ni biasa kok. Ortu mah ngerti, ortuku bebas kok jadi ga masalah aku pakai kayak gini”
“oo gitu” bagus lah berarti ni cewek emang bisa aku kentu, dalam hati ku berkata

Di dalam mobil kami banyak bercerita tentang kami berdua dan kehidupan kami, aku seneng dengan dia membuat orang lain nyaman berada di deketnya apalagi dia memang cantik dan sexy.
“ngomong-ngomong kita ni mau kemana?” dia bertanya
“jalan aja, jogja ya” sengaja aku ngajak dia ketempat yang jauh karena rencanaku tidak memulangkannya malam ini
“haa, jauh banget??emang ga pa2?”
“ga pa2 lah aku kan bebas”
“ya uda kalo gitu aku ngikut az”

Selang 2 jam kami pun sampai di kota tujuan, jogjakarta langsung aja ku ajak dia muter-muter kota jogja, seneng sih jalan ama dia aku ngerasa mungkin ini malam minggu paling nyenengin ditemenin cewek cakep. Aku ajak dia makan malam di sebuah restoran yang cukup mahal yang mungkin belum pernah dia rasakan, shopping, ketempat-tempat wisata malam yang ada di jogja, hampir semua tempat yang ada di jogja kami datangi malam itu terlihat dia sangat menikmati saat-saat itu, saat-saat yang mungkin jarang dia rasakan karena sangat terlihat dari wajahnya. Tak terasa waktu sudah larut malam saat aku menengok jam di dalam mobilku.
“uda hampir jam 1 nih, ga kerasa” aku bilang ke dia
“waduh, cepet amat ni. Terus gimana ini?” tanya dia
“kamu ga pa2 kan ga pulang kita nyari tempat nginep disini”
“hmm,,gimana ya, aku jarang nginep-nginep gitu” dia agak ragu
“dimarahin ya sama ortu kamu?” sedikit agak kecewa mendengar itu tapi aku belum menyerah
“ya ga juga sih, tapi akunya yang ga biasa nginep” mendengarnya semangatku kembali memuncak, terus ku tekan dia agar mau nginep malam itu.
“ya ga pa2, dari pada pulang mpe rumah pagi ntar malah di kira macem-macem kamu sama orang sekitar rumah, lagian kalo pulang perjalanan kita lama mesti kamu juga capek”

Sejenak agak terdiam dia lalu dia menjawab
“ya uda yuk deh, mo nyari tempat nginep dimana kita?”
“kamu ngikut ntar aku nyari tempat yang enak ”

Aku luncurkan mobil menuju ke sebuah pantai di jogja, memang pantai tersebut banyak terdapat penginapan dan tempatnya juga nyaman untuk berpacaran. Selang beberapa saat sampailah di pantai yang aku tuju
“kamu bawa aku kemana sih kok makin sepi tempatnya ?”
“tenang, ni kita udasampai kok”
“kok aku denger suara ombak ?”
“iya kan kita emang di pantai”
“di pantai?”
“iya, yuk” sambil mengajak dia kesebuah penginapan yang cukup mewah di antara yang lainnya. Setelah cek in, kami diantarkan oleh belboy penginapan kekamar kami. Penginapan tersebut berbentuk seperti cottage dengan kamar yang terpisah-pisah, bentuk bangunan kamarnya juga berbentuk ala-ala bangunan pantai yang nyaman dan suasananya juga terbilang sangat romantis.

Setelah menguncipintu kamar, aku langsung merebahkan diri di kasur yang empuk dan nyaman sementara anggra hanya duduk di ujung kasur tersebut, terlihat dia masih sedikit ragu aku bangkit dan duduk disampingnya
“kenapa ?”
“ga pa2 kok, Cuma sedikit canggung aja”
“baru pertama kali ya ?”
“iya ni”
“emang pacarmu ga pernah ngajak kamu nginep ya ?”
“ga pernah lah kan jarang ketemu”

Melihat situasi ini aku mencoba mencairkan suasana dengan mengajak bercanda dia, dan ga perlu waktu lama karena dia mudah bergaul jadi mudah membaur dengan situasi, tak berasa uda lama kami saling berbincang aku mengakhiri perbincangan tersebut.
“ngomong-ngomong aku mau mandi ni, badan lengket. Kamu mau mandi ga?”
“iya boleh sih, badanku juga lengket” dia menjawab
“ya udah kalo gitu kamu duluan aku belakangan aja”
“ga ahh kamu aja duluan” dia mempersilahkan aku untuk lebih dulu mandi
“ya uda tunggu bentar ya”

Dalam kesempatan itu aku mandi dan mempersiapkan senjataku untuk menggenjotnya nanti, aku minum obat kuat ku yang biasa aku gunakan. Dia mungkin tidak tau apa yang akan terjadi nanti, tapi dia sudah jauh masuk kedalam rencanaku.
Memang saat itu otakku sudah terisi gimana caranya harus mendapatkan memek anggra malam itu, anggraharus mau bercinta denganku. Selang beberapa saat aku selesai dan mempersilahkan dia untuk ganti mandi. Sengaja aku hanya mengenakan celana pendek saja agar lebih mudah beraksi.
“ni handuknya” alu berikan handuk kepadanya, sedikitpun kulihat dia tak curiga terhadap rencanaku kepadanya.
Bagus dalam hatiku berkata
“iya, eits jangan macem-macem ya, jangan ngintip” dia mengancam
“iya, tenang aja nona” anggra mandi aku mengambil kondom yang ada di tas ku dan menaruhnya di lemari kecil fasilitas penginapan.

Cukup lama anggra mandi hampir setengah jam dan akhirnya dia keluar juga dari kamar mandi, aku kaget karena dia hanya mengenakan handuknya tadi saja.
“aku ga bawa ganti ni, gimana dong ? bajuku agak basah tadi kena air” mendengar itu semakin membuatku bersemangat, ku dekati dia
“ga pa2, gitu aja juga ga pa2 kok” sambil membelai rambut anggra yang masih basah
“kamu cantik nggra” aku mulai mengeluarkan jurus-jurus rayuanku padanya
“ahh kamu ini” terlihat pipinya sedikit memerah, aku tuntun dia menuju tempat tidur dan aku ajak duduk disana
“kamu cantik ma sexy banget, sumpah deh ga ada duanya”
“jangan gitu ahh aku jadi malu” anggra semakin masuk kedalam buaianku terlihat wajahnya semakin memerah malu
“bener kok aku ga bohong, andai aja kamu itu pacar aku nggra beruntung banget aku” sambil aku pegang tangannya yang lembut

Aku mulai berani mengusap tangannya kemudian mengusap pahanya dia hanya diam dan terlihat meikmati rangsangan yang ku berikan.
“doni ? ”
Tanpa menjawab perkataannya langsung ku kecup lembut bibirnya, anggra membalas kecupan bibirku tak lama kami jadi saling berciuman. Anggra jadi semakin bernafsu, ciuman kami semakin panas dia semakin berani bermain lidah denganku aku membalas ciumannya dengan penuh nafsu juga.
Cukup lama kami saling berpagutan, tanganku kini mulai meremas toketnya dari balik handuk, terasa sungguh nikmat toket anggra kenyang dan empuk ku buka ikatan handuknya dan terbukalah tubuh seksi anggra, dia tidak mengenakan BH nya ada CD aja yang masih melekat di tubuhnya, sempat membuatku berpikir kenapa dia tidak memakai BH namun tak apalah justru memudahkan pekerjaanku. Kuremas lembut kedua toket anggra sambil kami masih saling berpagutan, sedikit melenguh dia menikmati setiap rangsangan yang ku berikan.
“kamu mau yang lebih anggra akung ?” kusudahi ciuman kami dan bertanya
“teruskan akung” terlihat anggra sudah pasrah menikmatinya

Kini mulutku yang bergerilnya di daerah gundukan anggra, ku jilat lembut serta di emut pentil anggra. ini cewek terbaik yang pernah aku nikmati, sangat senang rasanya hatiku
“ooooohhhh” anggra melenguh keenakan
Kulihat anggra menengadahkan kepalanya keatas sambil memejamkan mata sementara tangannya meremas kepalaku dan menekannya seakan tidak mau melepaskan sensasi itu.
“oooooooooooooohhhhhh, aaaaaaaaahhh aaaaaahhhh” desahan demi desahan anggra semakin membuatku bernafsu mengerjai toketnya, kini ku rebahkan tubuh anggra ke kasur kembali mulutku mengerjai toket kembarnya sedangkan tanganku mengusap-usap memeknya dari luar CD.
“ayo akung, jangan berhenti…ooooohhh”
“aku lepas ya CD kamu ?”

Tanpa menjawab dia mengangkat sedikit pantannya dan sret, lepas sudah pakaian terakhir yang menempel ditubuhnya. Kini dia benar-benar bugil dan terlihat sungguh indah tubuh anggra, kuning langsat mulus tanpa cacat sedkitpun. Bulu memek anggra sangat rapi mungkin karena anggra sering merawatnya
“ayo akung teruskan lagi” pinta anggra
Kali ini aku kerjai bagian tubuh anggra yang paling sensitif, aku julurkan lidahku masuk kedalam memeknya, aku peremainkan klitorisnya dengan lembut. Anggra semakin menggelinjang hebat saat mulutku memainkan daerah sensitifnya itu, tanganku pun tak tinggal diam kembali kuremas toket anggra sedangkan mulut anggra mengulum jari telunjukku.
Cukup lama aku melakukan aksi itu, semakin lama anggra semakin menggelinjang dan pada puncaknya dia menjepit kepalaku dengan kedua kakinya dan terasa cairan hangat keluar dari lubang memek anggra. aku tak berhenti disitu, justru membuatku semakin gencar mengerjainya, ku hisap kuat-kuat memeknya dan ku sedot cairan yang keluar dari dalam memek anggra. beberapa saat kemudian dia terkulai lemas karena ejakulasi pertamanya. Akupun menyudahi permainan pertamaku.
“nikmat ya akung ?” sambil ku kecup bibir anggra
“banget akung, aku belum pernah merasakan yang kayak gini”
“tapi ini belum seberapa, masih ada yang jauh lebih nikmat lagi nanti”
“oya? Wah aku beruntung dong bisa merasakan kenikmatan itu akung. hehe”
“iya dong akung, kamu istirahat aja dulu nanti kita lanjutkan lagi” sembari kembali aku mengecup bibirnya
“akung, kok kamu ga lepas celana sih? Curang itu namanya”
“hehe, iya dah akung kamu lepasin ya” anggra bangkit dan melepas celana pendek dan CD yang kukenakan, sekarang kami berdua benar-benar bugil tanpa pakaian menutupi
“wah, gede banget yank, jauh lebih gede dari punya pacarku”
“kamu kulum ya akung” dengan cekatan anggra mulai memainkan penisku

Dia mengocok dengan tangannya kemudian menjilatnya dari buah zakarku sampai ke ujung penisku kemudian mengulumnya. Uuhhh sungguh nikmat rasanya di kulum oleh cewek se cantik anggra. mahir juga ni cewek dalam hatiku berkata, udah sering mengoral kontol ni rupanya.10 menitan dia mengoral penisku mulai berdenyut-denyut menandakan mau orgasme
“akung aku mau keluar, jangan dilepas ya” dan crrooot crroot keluar sudah pejuku di mulut anggra, tampak dia mengerti apa yang harus dilakukan, dia terus mengulum tanpa membiarkan pejuku keluar dari mulutnya. Anggra menelannya sampai habis dan membersihkan semua pejuku.
“udah keluar kok masih tegang yank ?” dia terheran melihatnya, iyalah tadi kan gue udah minum obat kuat
“iya doong yank, lebih perkasa mana aku ato pacarmu ?”
“jauh lebih kamu lah akung, ni buktinya” sambil mengocok lembut kontolku
“kamu mau ngrasain penisku masuk memekmu ga akung ?”
“mau banget akung, cepet masukin aku uda ga sabar”

Aku memasang kondom yang sudah aku persiapkan tadi, ku atur posisi tubuhku dan slleeeep, “aaaaaahhh” anggra menjerit saat sebagian penisku masuk kedalam memeknya. Terasa masih sempit memek anggra walaupun sudah ngga perawan, iya lah karena kontol pacarnya kan lebih kecil dari punyaku.
“aaaaaaaaaaahhhhhh aaaaaaaaaaaaahhhh” sakit yank, anggra menjerit kesakitan
“sakit tapi enak kan yank? tahan ya sayang bentar lagi kamu akan merasakan nikmat yang tiada tara”

Aku sedikit melambatkan gerakanku dan memberikan dia kesempatan untuk beradaptasi dengan kontolku. Setelah cukup licin dan anggra sudah tak merasakan sakitnya aku mulai meningkatkan gerakanku, uhh sungguh nikmat memek anggra ini, bisa menjepit penisku yang belum pernah aku rasakan ngentot yang senikmat ini.
“ooooohh aaahhhh aahhhh uuuuuuuuuuuchhh, come on baby”
Anggra meracu tak karuan menikmati setiap genjotanku, 10 menit dalam posisi anggra telentang dan aku di atas, aku merubah posisi sex kesukaanku dogy style. Aku suruh anggra nungging dengan tangan berpegangan pada sisi ranjang, sedangkan aku berdiri dibelakangnya. Dengan posisi ini membuatku benar-benar bisa melihat begitu mantapnya memek anggra. dan sekali lagi, bllleeeess kontolku masuk kedalam memek anggra
“oooohhhhhh ooooooohhhh ooooooooooohhhh”
Anggra kembali mendesah membuatku semakin bergairah, kugenjot dia dengan sekuat tenaga sedangkan tangan kananku meremas dengan ganas buah dadanya. Semakin kencang genjotanku membuat anggra semakin mendesah hebat dan itu pula membuatku semakin bergairah
“aaaaaaaaaaaaaaahhhhh uuuuuuuuuuuhhhhhhhh uuuuuuuuuhhhhh ooohhh no oooooooohh nooo”
Desahan serta rintihan anggra sangat kencang mungkin terdengar sampai luar kamar, namun itu tak kuhiraukan yang terpenting nikmat yang kurasakan. Cukup lama kami melakukan posisi dogy style kurasakan anggra mulai menyerah, kurasakan mulai turun tenaganya dan ada getaran-getaran di dalam memek anggra yang seperti menyedot penisku.
“yyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannk,,,aaaa kuuu mmaaa uuu kkeeee ooohh yank lluuuaaar yaank..oooooooooohhh”
Tak sampai semenit kemudian terasa cairan hangat menyembur membasahi kontolku didalam memek anggra dan kulihat sebagian ada yang tertumpah keluar membasahi paha nya. Sekejaap itu pula tubuhnya langsung terjatuh lemas di kasur. Ku istirahatkan dia sejenak untuk memulihkan tenaganya dengan kontolku yang masih tertancap di memeknya. setelah beberapa saat aku mencabut penisku dan mengecup bibirnya
“kamu hebat sayang” anggra memujiku
“aku sampai tak kuat menahannya, sungguh nikmat”
“tapi masih ada lagi yang lain sayang, perjalanan kita masih panjang” aku menjawabnya sambil nyengir
“haaa,,bisa pingsan aku. Ini aja udah ga nahan banget”
“tenang aja, pokoknya puas kamu sayang”

Kembali aku mengecup bibirnya dan kini anggra mebalaskan kecupanku, kami mulai berciuman kembali dengan ganasnya. Anggra kembali mulai horny dengan rangsanganku, kali ini tak perlu waktu lama lagi kami kembali memuncak. Untuk posisi yang ketiga aku mencoba posisi WOT atau women on top, posisi yang membuat anggra merasakan sensasi sex yang luar biasa hingga membuat dia bisa ketagihan.
“ayo yank, mulai genjot”
Gerakan anggra naik turun membuat kedua toketnya ikut berayun juga, uhh sangat menggairahkan. Kuremas lembut toketnya dan ku permainkan pentilnya
“aaaahhh” anggra kembali mendesah kepalanya menegadah keatas menikmati setiap rangsangan yang terjadi.
“aahhh,,uuuuuuhh,,oooooohhh” nikmat sayang, desahan demi desahan tak henti-hentinya keluar dari mulut anggra yang sexy membuatku juga semakin terangsang.

Aku mengisyaratkannya untuk mempercepat goyangannya semakin lama semakin cepat dan panas. Tak terasa 30 menitan sudah kami bercumbu sambil berganti-ganti posisi dan rasanya kontolku sudah tak mampu lagi menahan pejunya untuk keluar.
“anggra sayang, aku mau keluar ni” aku membisikan ketelinganya
“kita keluar bareng yuk” anggra menjawab

2 menit kemudian kami berdua orgasme bersama, nikmat banget rasanya memek anggra ini. Anggra kembali terkulai lemas terbaring di ranjang dan aku berada disampingnya.
“kamu hebat banget sayang, aku sungguh puas ngga pernah kurasakan kayak gini” anggra memuji karena dia benar-benar merasakan kepuasan
“kamu juga nikmat sayang, baru kali ini juga aku merasakan ngentot luar biasa” tak kalah aku memujinya juga. Dia memelukku sambil berkata “aku sayang kamu deh yank” agak terkejut aku mendengarnya tapi ga apalah, ku balas pelukan dia dengan mesra. Tak terasa kami berdua tertidur dengan keadaan telanjang.

Saat pagi tiba, aku dibangunkan dengan sebuah kecupan mesra. Ternyata anggra sudah terbangun lebih dulu, namun dia belum juga mengenakan pakaian apapun. Hampir jam 9 pagi aku terbangun dan langsung menuju kamar mandi, sambil ku gendong anggra kami mandi berdua. Tak luput juga di kamar mandi kami ulangi pergulatan sex semalam tak kalah panasnya juga waktu dikamar mandi. Udah ga ke itung berapa kali kami orgasme, berapa kali kami mengeluarkan peju yang jelas yang kami rasakan hanya nikmat.
Setelah selesai beres-beres kami cek out dari penginapan, kami tak langsung pulang aku ajak dulu anggra main di pantai karena memang posisi kami berada di pantai, ya sekalian aja buat main. Dress mini anggra yang berkibar-kibar membuatku kembali memuncak lagi, namun karena situasi dan kondisi yang tak memungkinkan jadi hanya bisa ku tahan saja hasratku ini. Pikirku, ntarlah di mobil aku suruh dia buat ngoral.
Waktu sudah menjelang sore sudah tiba saatnya kami pulang, benar juga di mobil dari jogja sampai rumah selama 2 jam aku suruh anggra buat ngoral kontolku. Tentu aja aku udah minum ramuan kuatku biar bisa tahan lama. Hanya di lampu merah aja dia berhenti mengoral, takut kelihatan orang kalo pas lagi berhenti. Sesampainya dirumah, aku memasrahkan kembali anggra pada ortunya, ya sekedar basa-basi aja sih, toh dia juga tidak benar-benar di perdulikan ortunya pergi kemana sama siapa. Hanya saja dalam hatiku tidak enak mengajak pergi anak orang selama 2 hari, jadi aku harus ada tanggung jawabnya.
“makasih ya sayang buat kesenangannya, mmuuuaah” anggra mengecupku
“iya sayang, aku pamit dulu ya” aku berpamitan denganya sambil kembali kami berciuman sebelum aku pulang.

Sejak saat itu, kami jadi sering melakukan hubungan sex dimanapun dan kapanpun ada kesempatan kami selalu melakukannya. Anggra juga sudah tidak perduli lagi pada pacarnya, mungkin dia lebih sayang sama aku dari pada sama pacarnya karena akulah yang lebih bisa memuaskan dia. Buatku itu tidak masalah selama aku masih mendapatkan jatah ngentot dari dia. Karena aku tidak pernah berfikir untuk menjadikan dia pacar atau bahkan menikah dengan dia. Anggra juga tidak pernah berniat menikah dengan aku karena bagi kami, apa yang kami lakukan hanyalah untuk mencari kesenangan dan kepuasan semata.







































































































































Read more
Pacarku Evi Yang Manis


PELANGICAPSA.com-Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di kamarku. Evi yang masih berumur 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ultahnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.
Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena umurku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.
Silvi, tidak kalah cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.
Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.
Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.
“Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.
“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.

Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.
“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.
Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.
“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.
Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.
baca cerita sex lainya di–>cerisex.net
Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah menyentuhnya.
“Evi sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Silvi sambil memainkan tali bathrope-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi” Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.

Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.
“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Silvi memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
“Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren?” Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.

Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.
Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik. Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.
Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.
Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.
“Hh” Desah Silvi membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.
Kembali kulumat bibir Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.
Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.
“Elus dong Ren, Biar Mbak ngerasa enak Ren” Ucapnya sambil mendesah.
Bibir vagina Silvi sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.
“Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.

Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.
“Ahh Ren”, Silvi pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.
Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.
Kesempatan ini langsung kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Silvi. Semula seluruh badan Silvi ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.
Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.
“Ahh Ren, enak Ren”, racau Silvi.
Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.
“Terus Ren”, desahnya.
Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua.
“Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya.
Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.
Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.
“Besar juga punya kamu Ren, panjang lagi” Ucap Silvi di sela-sela ciuman kami.
Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.
Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.
“Ahh Rensha.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur.
Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.
“Ahh..” desahnya semakin menjadi.
Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.
Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat.
Goyangan Silvi pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang semakin liar.
“Ren.. Kamu hebat Ren.. Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih cepat lagi Ren..” begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.
Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.
“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.
“Di dalam aja Ren biar enak” desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.

Tangan Silvi menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.
“Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Evi enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya.

Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Ren?” tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Silvi.
“Cabut dulu Ren”

Setelah dicabut, mulut Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara waktu.
Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu. 




















































































































































































































Read more
Jumat, 04 September 2015
Tante Girang Jablay



 PELANGICAPSA.com-Namaku Dode,.,. umurku waktu itu sekitar 19 tahun,.,. aku kini kuliah di OSU,.,. Amerika..; Kebetulan aku kost di salah satu kenalan Oom aku di sana yang bernama tanTE Winda..; Wuih,.,. dia itu orangnya baik benar kepadaku..;

Kebetulan dia seorang istri simpanan bule kaya tapi sudah tua..; Jadilah aku kost di rumahnya yang memang agak sepi,.,. maklumlah di sana jarang memakai pembantu sih..; tanTE Winda ini orangnya menurutku sih seksi sekali..; Buah dadanya besar bulat montok seperti semangka dengan ukuran 36C..; Sedangkan tingginya sekitar 175 cm dengan kaki langsing seperti peragawati..; Sedangkan perutnya rata soalnya dia belum punya anak,.,. yah maklumlah suaminya sudah tua,.,. jadi mungkin sudah loyo..; Umurnya sekitar 33 tahun tapi kulitnya masih mulus dan putih bersih..; Hal ini yang membuatku betah berlama-lama di rumah kalau lagi nggak ada urusan penting,.,. aku malas keluar rumah..; Lagian aku juga bingung mau keluar rumah tapi nggak tahu jalan..;
Dan sehari -harinya aku cuma mengobrol sama tanTE Winda yang seksi ini..; Ternyata dia itu orangnnya supel benar nggak canggung cerita-cerita denganku yang jauh lebih muda..; Dari cerita tanTE Winda bisa aku tebak dia itu orangnya kesepian banget soalnya suaminya jarang pulang,.,. maklum orang sibuk..; Makanya aku berupaya menjadi teman dekatnya untuk sementara suaminya lagi pergi..; Hari demi hari keinginanku untuk bisa mendapatkan tanTE Winda semakin kuat saja,.,. lagi pula si tanTE juga memberi lampu hijau kepadaku..;
Terbukti dia sering memancingmancing gairahku dengan tubuhnya yang seksi itu..; Kadang-kadang kupergok tanTE Winda lagi pas sudah mandi,.,. dia hanya memakai lilitan handuk saja,.,. wah melihat yang begitu jantungku deg – degan rasanya,.,. kepingin segera membuka handuknya dan melahap habis tubuh seksinya itu..; Kadang- kadang juga dia sering memanggilku ke kamarnya untuk mengancingkan bajunya dari belakang..; Malah waktu itu aku sempat mengintip dia lagi mandi sambil masturbasi..; Wah pokoknya dia tahu benar cara mancing gairahku..;
Baca cerita sex lainya: Cerita Seks: Si Anak Pungut
Sampai pada hari itu tepatnya hari Jumat malam,.,. waktu itu turun hujan gerimis,.,. jadi aku malas keluar rumah,.,. aku di kamar lagi main internet,.,. melihat gambar-gambar porno dari situs internet,.,. terus tanpa sadar kukeluarkan kemaluanku yang sudah tegang sambil melihat gambar perempuan bugil..; Kemudian kuelus-elus batang kemaluanku sampai tegang sekali sekitar 15 cm,.,. habis aku sudah terangsang banget sih..; Tanpa kusadari tahu-tahu tanTE Winda masuk menyelonong saja tanpa mengetuk pintu,.,. saking kagetnya aku nggak sempat menutup batang kemaluanku yang sedang tegang itu..; tanTE Winda sempat terbelalak melihat batang kemaluanku yang sedang tegang,.,. langsung saja dia bertanya sambil tersenyum manis..;
“Hayyoo lagi ngapain kamu De!?!!”
“Aah,.,. nggak tanTE lagi main komputer”,.,. jawabku sekenanya..;

Tapi tanTE Winda sepertinya sadar kalau aku saat itu sedang mengelus-elus batang kemaluanku..;
“Ada apa sih tanTE!?!!” tanyaku..;
“Aah nggak,.,. tanTE cuma pengen ajak kamu temenin tanTE nonton di ruang depan..;”
“Ohh ya sudah,.,. nanti saya nyusul yah Tan”,.,. jawabku..;
“Tapi jangan lama-lama yah”,.,. kata tanTE Winda lagi..;

Setelah itu aku berupaya meredam ketegangan batang kemaluanku,.,. lalu aku beranjak keluar kamar tidur dan menemani tanTE Winda nonton film semi porno yang banyak mengumbar Dodegan-Dodegan syuuurr..;
Melihat film itu langsung saja aku jadi salah tingkah,.,. soalnya batang kemaluanku langsung saja bangkit lagi nggak karuan..; Malah malam itu tanTE Winda memakai baju yang seksi sekali,.,. dia memakai baju yang ketat dan gilanya dia nggak pakai bra,.,. soalnya aku bisa lihat puting susunya yang agak muncung ke depan..; Karuan saja,.,. gairahku memuncak melihat pemandangan seperti itu,.,. tapi yah apa boleh buat aku nggak bisa apa-apa..; Sedangkan batang kemaluanku semakin tegang saja sehingga aku mencoba bergerak-gerak sedikit guna membetulkan letaknya yang miring..; Melihat gerakan-gerakan itu tanTE Winda langsung menyadari sambil tersenyum ke arahku..;
“Lagi ngapain sih kamu De!?!!”
“Ah nggak tanTE..;..;”

Sementara itu tanTE Winda mendekatiku sehingga jarak kami semakin dekat dalam sofa panjang itu..;
“Kamu terangsang yah De,.,. lihat film ini!?!!”
“Ah nggak tanTE biasa aja”,.,. jawabku mencoba mengendalikan diri..;

Bisa kulihat payudaranya yang besar menantang di sisiku,.,. ingin rasanya kuhisap -hisap sambil kugigit putingnya yang keras..; Tapi rupanya hal ini tidak dirasakan olehku saja,.,. tanTE Winda pun rupanya juga sudah agak terangsang sehingga dia mencoba mengambil serangan terlebih dahulu..;
“Menurut kamu tanTE seksi nggak De!?!!” tanyanya..;
“Wah seksi sekali tanTE”,.,. kataku..;
“Seksi mana sama yang di film itu!?!!” tanyanya lagi sambil membusungkan buah dadanya sehingga terlihat semakin membesar..;
“Wah seksi tanTE dong,.,. abis tanTE bodynya bagus sih..;” kataku..;
“Ah masa sih!?!!” tanyanya..;
“Iya bener tanTE,.,. sumpah…” kataku..;

Jarak duduk kita semakin rapat karena tanTE Winda terus mendekatkan dirinya padaku,.,. lalu dia bertanya lagi kepadaku,.,.
“Kamu mau nggak kalo diajak begituan sama tanTE!?!!”
“Mmaaauu tanTE…” Ah seperti dapat durian runtuh kesempatan ini tidak aku sia-siakan,.,. langsung saja aku memberanikan diri untuk mencoba mendekatkan diri pada tanTE Winda..;
“Wahhhh barang kamu gede juga ya De…” katanya..;
“Ah tanTE bisa aja deh… tanTE kok kelihatannya makin lama makin seksi aja sih..;..; sampe saya gemes deh ngeliatnya…” kataku..;
“Ah nakal kamu yah De”,.,. jawab tanTE Winda sambil meletakkan tangannya di atas kemaluanku,.,. lalu aku mencoba untuk tenang sambil memegang tangannya..;
“Waah jangan dipegangin terus tanTE,.,. nanti bisa tambah gede loh”,.,. kataku..;
“Ah yang bener nih!?!!” tanyanya..;
“Iya tanTE..;..; ehhh,.,. eehhh saya boleh pegang itu tanTE nggak!?!!” kataku..;
“Pegang apa!?!!” tanyanya..;
“Pegang itu tuh..;..;” kataku sambil menunujukkan ke arah buah dada tanTE yang besar itu..;
“Ah boleh aja kalo kamu mau..;”

Wah kesempatan besar nih,.,. tapi aku agak sedikit takut pegang buah dadanya,.,. takut dia marah tapi tangan si tanTE sekarang malah sudah mengelus-elus kemaluanku sehingga aku memberanikan diri untuk mengelus buah dadanya..;
“Ahhh..;..; arghhh enak De..;..; kamu nakal yah”,.,. kata tanTE sembari tersenyum manis ke arahku,.,. spontan saja kulepas tanganku..;
“Loh kok dilepas sih De!?!!”
“Ah,.,. takut tanTE marah”,.,. kataku..;
“Ooohh nggak sayang… kemari deh..;”

Tanganku digenggam tanTE Winda,.,. kemudian diletakkan kembali di buah dadanya sehingga aku pun semakin berani meremas -remas buah dadanya..; “Aaarrhh… sshh”,.,. rintihan tanTE semakin membuatku penasaran,.,. lalu aku pun mencoba mencium tanTE Winda,.,. sungguh diluar dugaanku,.,. tanTE Winda menyambut ciumanku dengan beringas,.,. kami pun lalu berciuman dengan mesra sekali sambil tanganku bergerilya di buah dadanya yang sekal sekali itu..; “Ahhh kamu memang hebat De..;..; terusin sayang..;..; malam ini kamu mesti memberikan kepuasan sama tanTE yah..;..; ahhh..;..; arhhh..;”
“tanTE,.,. saya boleh buka baju tanTE nggak!?!!” tanyaku..;
“Oohhhh silakan sayang”,.,. lalu dengan cepat kubuka bajunya sehingga buah dadanya yang besar dengan puting yang kecoklatan sudah berada di depan mataku,.,. langsung saja aku menjilat-jilat buah dadanya yang memang aku kagumi itu..; “Aahhh… arghhh…” lagi-lagi tanTE mengerangerang keenakan..; “Teruss..;..; terusss sayang… ahhh enak sekali…” lama aku menjilati buah dada tanTE Winda,.,. hal ini berlangsung sekitar 10 menitan sehingga tanpa kusadari batang kemaluanku juga sudah mulai mengeluarkan cairan bening pelumas di atas kepalanya..;

Lalu sekilas kulihat tangan tanTE Winda sedang mengelus-elus bagian klitorisnya sehingga tanganku pun kuarahkan ke arah bagian celananya untuk kupelororti..; “Aahhh buka saja sayang… jangan malu-malu… ahhhh…” nafas tanTE Winda terengah -engah menahan nafsu,.,. seperti kesetanan aku langsung membuka celananya dan kuciumi CD-nya..; Waah,.,. dia lagsung saja menggelinjang keenakan,.,. lalu kupelorotkan celana dalamnya sehingga sekarang tanTE Winda sudah bugil total..; Kulihat liang kemaluannya yang penuh dengan bulu yang ditata rapi sehingga kelihatan seperti lembah yang penuh dengan rambut..;
Lalu dengan pelan -pelan kumasukan jari tengahku untuk menerobos lubang kemaluannya yang sudah basah itu..; “Aahrrrh… sshh… enak De..;..; enak sekali”,.,. jeritnya..; Lalu kudekatkan mukaku ke liang kemaluannya untuk menjilati bibir kemaluannya yang licin mengkilap itu,.,. lalu dengan nafsu kujilati liang kemaluan tanTE dengan lidahku turun naik sepeti mengecat saja..; tanTE Winda semakin kelabakan,.,. dia menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri sambil memeras buah dadanya sendiri..; “Aahhh… sshhh come on baby..;..; give me more,.,. give me more… ohhhh”,.,. dengan semakin cepat kujilati klitorisnya dan dengan jari tanganku kucoblos lubang kemaluannya yang semakin lama semakin basah..;
Beberapa saat kemudian tubuhnya bergerak dengan liar sepertinya dia mau orgasme..; Lalu kupercepat tusukan-tusukan jariku sehingga dia merasa keenakan sekali lalu seketika dia menjerit,.,. “Oohh aaahh… tanTE sudah keluar sayang… ahhh”,.,. sambil menjerit kecil pantatnya digoyang-goyangkan untuk mencari lidahku yang masih terus menjilati bagian bibir kemaluannya sehingga cairan orgasmenya kujilati sampai habis..; Kemudian tubuhnya tenang seperti lemas sekali,.,. lalu dia menarik tubuhku ke atas sofa..;
“Wah ternyata kamu memang hebat sekali,.,. tanTE sudah lama tidak sepuas ini loh…” sambil mencium bibirku sehingga cairan liang kemaluannya berlepotan ke bibir tanTE Winda..;
Sementara itu batang kemaluanku yang masih tegang di eluselus oleh tanTE Winda dan aku pun masih memilin-milin puting tanTE yang sudah semakin keras itu..;
“Aahh..;..;” desahnya sambil terus mencumbu bibirku..;
“Sekarang giliran tanTE sayang… tanTE akan buat kamu merasakan nikmatnya tubuh tanTE ini..;

Tangan tanTE Winda segera menggerayangi batang kemaluanku lalu digenggamnya batang kemaluanku dengan erat sehingga agak terasa sakit,.,. tapi kudiamkan saja habis enak juga diremas-remas oleh tangan tanTE Winda..; Lalu aku juga nggak mau kalah,.,. tanganku juga terus meremas-remas payudaranya yang indah itu..; Terus terang aku paling suka dengan buah dada tanTE Winda karena bentuknya yang indah sekali,.,. juga besar berisi alias montok..;
“Aahhh… shhh,.,.”,.,. rupanya tanTE Winda mulai terangsang kembali ketika tanganku mulai meremas-remas buah dadanya dengan sesekali kujilati dengan lidah pentilnya yang sudah tegang itu,.,. seakanakan seperti orang kelaparan kuemut-emut terus puting susunya sehingga tanTE Winda menjadi semakin blingsatan..;
“Ahh kamu suka sekali sama dada tanTE yah De!?!!”
“Iya tanTE,.,. abis tetek tanTE bentuknya sangat merangsang sih,.,. terus besar tapi masih tetep kencang…”
“Aahhh kamu emang pandai muji orang De..;..;”

Sementara itu tangannya masih terus membelai batang kemaluanku yang kepalanya sudah berwarna kemerahan tetapi tidak dikocok hanya dielus-elus..; Lalu tanTE Winda mulai menciumi dadaku terus turun ke arah selangkanganku sehingga aku pun mulai merasakan kenikmatan yang luar biasa sampai pada akhirnya tanTE Winda jongkok di bawah sofa dengan kepala mendekati batang kemaluanku..; “Wahh batang kemaluanmu besar sekali De… nggak disangka kamu nggak kalah besarnya sama punya orang bule”,.,. tanTE Winda memuji-muji batang kemaluanku..;
Cerita sex ~ Sedetik kemudian dia mulai mengecup kepala batang kemaluanku yang mengeluarkan cairan bening pelumas dan merata tersebut ke seluruh kepala batang kemaluanku dengan lidahnya..; Uaah,.,. tak kuasa aku menahan erangan merasakan nikmatnya service yang diberikan tanTE Winda malam itu..; Lalu dia mulai membuka mulutnya lalu memasukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya sambil menghisap-hisap dan menjilati seluruh bagian batang kemaluanku sehingga basah oleh ludahnya..; aku pun nggak mau kalah,.,. sambil mengelus-elus rambutnya sesekali kuremas dengan kencang buah dadanya yang montok sehingga tanTE Winda bergelinjang menahan kenikmatan..;
Selang beberapa menit setelah tanTE melakukan hisapannya,.,. aku mulai merasakan desiran -desiran kenikmatan menjalar di seluruh batang kemaluanku lalu kuangkat tanTE Winda kemudian kudorong perlahan sehingga dia telentang di atas karpet..; Dengan penuh nafsu kuangkat kakinya sehingga dia mengangkang tepat di depanku..;
“Ahh De ayolah masukin batang kemaluan kamu ke tanTE yah..;..; tanTE udah nggak sabar mau ngerasain memek tanTE disodok-sodok sama batangan kamu yang besar itu..;”
“Iiiya tanTE”,.,. kataku..;

Lalu aku mulai membimbing batang kemaluanku ke arah lubang kemaluan tanTE Winda tapi aku nggak langsung memasukkannya tapi aku gesek-gesekan ke bibir kemaluan tanTE Winda sehingga tanTE Winda lagi-lagi menjerit keenakan,.,.
“Aahhh..;..; yes..;..; yes..;..; oh good..;..; ayolah sayang jangan tanggung-tanggung masukinnya…” lalu aku mendorong masuk batang kemaluanku..; Uh,.,. agak sempit rupanya lubang kemaluan tanTE Winda ini sehingga agak susah memasukkan batang kemaluanku yang sudah besar sekali itu..;
“Aahh..;..; shhh..;..; aoh..;..; oohhh pelan-pelan sayang..;..; terusterus… ahhh”,.,. aku mulai mendorong kepala batang kemaluanku ke dalam lubang kemaluan tanTE Winda sehingga tanTE Winda merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluanku sudah masuk semuanya..;

Kemudian batang kemaluanku mulai kupompakan dengan perlahan tapi dengan gerakan memutar sehingga pantat tanTE Winda juga ikut-ikutan bergoyang-goyang..;
“Aahhh argghhh..;..; rasanya nikmat sekali karena goyangan pantat tanTE Winda menjadikan batang kemaluanku seperti dipilin-pilin oleh dinding liang kemaluannya yang seret itu dan rasanya seperti empotan ayam..;
“Uuaahhh..;..;” sementara itu aku terus menjilati puting susu tanTE Winda dan menjilati lehernya yang dibasahi keringatnya..;

Sementara itu tangan tanTE Winda mendekap pantatku keras-keras sehingga kocokan yang kuberikan semakin cepat lagi..;
“Ooohh shhh sayang… enak sekali ooohhh yess… ooohh good… ooh yes…” mendenganr rintihannya aku semakin bernafsu untuk segera menyelesaikan permainan ini,.,.
“Aahh… cepat sayang tanTE mau keluar ahh”,.,. tubuh tanTE Winda kembali bergerak liar sehingga pantatnya ikut-ikutan naik rupayanya dia kembali orgasme,.,. bisa kurasakan cairan hangat menyiram kepala batang kemaluanku yang lagi merojokrojok lubang kemaluan tanTE Winda..;

“Aahh… shhsss..;..; yess”,.,. lalu tubuhnya kembali agak tenang menikmati sisa-sisa orgasmenya..;
“Wahh kamu memang bener-bener hebat De… tanTE sampe keok dua kali sedangkan kamu masih tegar..;”
“Iiya tanTE… bentar lagi juga Dode keluar nih…” sambil terus aku menyodok-sodok lubang kemaluan tanTE Winda yang sempit dan berdenyut-denyut itu..;
“Ahh enak sekali tanTE..;..; ahhh…”
“Terusin sayang..;..; terus… ahhh..;..; shhh”,.,. erangan tanTE Winda membuatku semakin kuat merojok – rojok batang kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya..;
“Aauwh pelan-pelan sayang ahhh..;..; yes..;..; ahh good..;”
“Aduh tanTE,.,. bentar lagi keluar nih…” kataku..;
“Aahh Dode sayang… keluarin di dalam aja yah sayang..;..; ahhh..;..; tanTE mau ngerasin..;..; ahhh… shhh mau rasain siraman hangat peju kamu sayang…”
“Iiiyyaa… tanTE..;..;” lalu aku mengangkat kaki kanan tanTE sehingga posisi liang kemaluannya lebih menjepit batang kemaluanku yang sedang keluar masuk lobang kemaluannya..;
“Aahhh… ohhh ahhh..;..; ssshhh..;..; tanTE Dode mau keluar nih..;..; ahhh”,.,. lalu aku memeluk tanTE Winda sambil meremas-meremas buah dadanya..;

Sementara itu,.,. tanTE Winda memelukku kuat-kuat sambil mengoyang-goyangkan pantatnya..;
“Ah tanTE juga mau keluar lagi ahhh… shhh…” lalu dengan sekuat tenaga kurojok liang kemaluannya sehingga kumpulan air maniku yang sudah tertahan menyembur dengan dahsyat..;
“Seeerr..;..; serr… crot..;..; crot…”
“Aahhh enak sekali tanTE… ahhh harder..;..; harder… ahhh tanTE…” Selama dua menitan aku masih menggumuli tubuh tanTE Winda untuk menuntaskan semprotan maniku itu..;

Lalu tanTE Winda membelai-belai rambutku..;
“Ah kamu ternyata seorang jagoan De…” Setelah itu ia mencabut batang kemaluanku yang masih agak tegang dari lubang kemaluannya kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya untuk dijilati oleh lidahnya..; Ah,.,. ngilu rasanya batang kemaluanku dihisap tanTE Winda. 















































































































































Read more